Khutbah Pertama

أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد:

فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون،

قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم

Jamaah yang Dimuliakan Allah

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT dengan senantiasa memenuhi apa yang menjadi perintahnya serta menjauhi segala laranganya. Karena, hanya dengan hal itulah kita termasuk golongan orang-orang yang Taqwa dihadapan Allah. Melalui ketaqwaan tersebut nantinya juga dapat menjadi bekal kita kelak ketika berjumpa dengan Allah di yaumul akhir nanti.

Pada kesempatan khutbah kali ini saya akan menjelaskan tentang beberapa amalan yang nantinya tidak akan pernah putus, bahkan ketika kita sudah meninggal. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara): shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”

Melalui hadist tersebut dapat kita ambil hikmah bersama bahwa ketika seseorang telah meninggal dunia maka seluruh amal perbuatanya akan terputus. Dalam artian, orang yang telah meninggal tersebut tidak dapat memperoleh pahalanya yang telah ia usahakan karena terhalang oleh kematian. Walupun ada sebagian orang yang mengatakan bahwa hadist tersebut di pahami sebagai larangan untuk melakukan suatu amal dengan mengatasnakan orang yang sudah meninggal.

Padahal hadist tersebut sebenarnya tidak dimaksudkan untuk hal itu, akan tetapi lebih untuk memberikan peringatan atau dorongan kepada kita semua yang masih hidup agar dapat memanfaatkan waktu yang diberikan Allah untuk beramal soleh. Karena, dalam konsep ajaran Islam, kehidupan di dunia hanya sekali dan tidak akan pernah terulang kembali.

Dalam hadist yang diterangkan diatas teryata juga memiliki kaitan dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

اغْتَنِمْ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Rebutlah masa hidupmu sebelum datangnya saat kematianmu.”

Hadist tersebut memberikan penekanan kepada kita semua, terutama dalam memanfaatkan hidup ini dengan sebaik mungkin. Dengan menggunakan kesempatan yang diberikan Allah untuk selalu melakukan amal saleh sampai ajal menjemput.

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah

Sebagaimana telah dijelaskan melalui kedua hadist diatas bahwa terdapat 3 perkara atau amal yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia. Diantara amal tersebut antara lain adalah:

Shodaqoh Jariyah

Shodaqoh jariyah menjadi salah satu amal perbuatan yang nanti pahalanya tidak akan pernah putus, meskipun orang tersebut telah meninggal dunia. Dimana, hal tersebut bias terjadi karena aspek kemanfaatan atau dampak positif dari amal perbuatan yang telah dilakukan. Sebagai contoh orang yang dimasa hidupnya memberikan sumbangan pada masjid untuk kepentingan umum, selama bangnan tersebut masih terus dimanfaatkan maka, pahalanyaakan tetap mengalir.

Ilmu yang Bermanfaat

Amalan kedua yang tidak akan pernah putus pahalanya selain shodaqoh jariyah adalah ilmu yang bermanfaat.  Kenapa ilmu yang bermanfaat bisa menjadi amal perbuatan yang tidak akan pernah putus pahalanya? Tentu hal ini menjadi pertanyaan kita semua. Pada intinya ilmu yang diperoleh seseorang kemudian mengamalkan serta mengajarkan ilmu tersebut pada orang lain secara tidak langsung telah memberikan kemanfaatan yang dahulunya tidak tahu jadi tahu.

Apalagi ilmu dalam ajaran Islam merupakan bagian terpenting dan memiliki tingkatan yang tinggi, karena berkat ilmu bisa mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Tentu saja yang dimaksud dalam halini adalah ilmu agama, karena hanya ilmu agamalah yang dapat memberikan petunjuk bagi seseorang bagimana cara beriman yang benar. Dalam hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban mengataakan bahwa:

ألْجَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ النَّارِ مَنْ كَتَمَ عِلْمًا

Artinya: “Barangsiapa yang menyembunyikan suatu ilmu yang ia ketahui maka Allah akan mengekangnya pada hari kiamat dengan kekang api neraka.”

Anak yang Soleh

Jika kita memiliki anak yang soleh yang memiliki keinginan kuat untuk berbakti serta mendoakan kita agar senantiasa mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah, maka anak soleh terseut menjadi amal kita yang pahalanya akan terus mengalir. Karena, anak yang soleh tersebut tidak akan pernah terwujud jika kita sebagai orang tua tidak memberikan bimbingan serta pengajaran agama yang benar.

Sidang Jamaah Sholat Jumat Rahimakumullah

Ketiga amal perbuatan diatas yang meliputi shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak yang soleh hendaklah menjadi perhatian kita. Jangan sampai nantinya ketika kita meninggal belum sempat mencapai ketiga amalan tersebut dengan baik. Apalah arti sebuah kehidupan jika kita tidak mampu mengisinya dengan amal-amal perbuatan yang diridhoi oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan mendapatkan pahala yang megalir secara terus menerus. Amin ya Robbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْ

Khutbah Kedua

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا   أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

 

 

 

Anda mungkin juga menyukai:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *